FISIOLOGI
GINJAL
Disusun
oleh:
Eni
Listyowati (A102.08.024)
Erise
Purnamawati (A102.08.025)
Esty
Nur cahyanti (A102.08.026)
Firma
Yova Perdanawati (A102.08.027)
Gustin
Susanti (A102.08.028)
AKADEMI
ANALIS KESEHATAN NASIONAL
SURAKARTA
2012
BAB I
Pendahuluan
1.1.
Latar Belakang
Makalah ini membahas fisiologi dasar sistem perkemihan
manusia. Sistem perkemihan manusia pada pria dan wanita sedikit berbeda,
sebagian besar berkaitan dengan
struktur genitalia eksterna. Fungsi sistem kemih pada pria dan wanita juga pada
dasarnya sama. Mahasiswa perlu
mengetahui dasar-dasar fisiologi ginjal agar dapat memahami perubahan yang
terjadi di sistem ginjal. Walaupun
sering dianggap hanya sebagai suatu organ yang diperlukan untuk mengeluarkan
sisa-sisa metabolism, ginjal penting untuk mempertahankan keseimbangan air,
garam, dan elektrolit, dan merupakan suatu kelenjar endokrin yang mengeluarkan
paling sedikit tiga hormone. Ginjal membantu mengontrol tekanan darah terlalu
tinggi atau terlalu rendah.
Ginjal mempunyai fungsi yang paling
penting yaitu menyaring plasma dan memindahkan zat dari filtrat pada kecepatan
yang bervariasi tergantung pada kebutuhan tubuh. Akhirnya, ginjal membuang zat
yang tidak diinginkan dengan filtrasi darah dan mensekresinya dalam urine.
Sedangkan zat yang dibutuhkan kembali ke dalam darah.
Untuk mempertahankan homeostatis
ekskresi air dan elektrolit sesuai dengan asupan. Melebihi ekskresi jumlah zat
dalam tubuh akan mengikat. Jika asupan kurang dari ekskresi jumlah zat dalam
tubuh akan berkurang. Kapasitas ginjal untuk mengubah ekskresi natrium sebagai
respons terhadap perubahan asupan natrium sangat besar. Ini menunjukkan bahwa
pada manusia normal natrium dapat ditingkatkan. Hal ini sesuai untuk air dan
kebanyakan elektrolit lainnya, seperti klorida, kalium, kalsium, hidrogen,
magnesium dan fosfat.
1.2. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan antara lain:
1.
Sebagai tugas
mata kuliah fisiologi
manusia
2.
Menjelaskan
struktur dan fungsi ginjal serta fungsi tubulus.
3.
Menjelaskan
filtrasi glomerulus.
4.
Menjelaskan
fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretra.
5.
Menjelaskan
proses berkemih dan komposisi urine.
BAB II
Pembahasan
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea)
dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin.
Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.
A.
Letak
Ginjal
terletak dibelakang peritoneum pada bagian belakang rongga abdomen, mulai dari
vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke 3. Ginjal kanan lebih
rendah daripada ginjal kiri karena adanya hati. Saat inspirasi, kedua ginjal
tertekan ke bawah karena kontraksi diafragma. Setiap ginjal diselubungi oleh
kapsul fibrosa, lalu dikelilingi oleh lemak perinefrik, kemudian oleh fascia
perinefrik yang juga menyelubungi kelenjar adrenal. Korteks ginjal merupakan zona
luar ginjal dan medulla ginjal merupakan zona dalam yang terdiri dari
piramida-piramida ginjal. Korteks terdiri dari semua glomerulus dan medulla
terdiri dari ansa henle, fasa rekta, dan bagian akhir dari duktus kolektivus.
B. Struktur
detail
Berat
dan besar ginjal bervariasi; hal ini tergantung jenis kelamin, umur, serta ada
tidaknya ginjal pada sisi lain.Pada orang dewasa, rata-rata ginjal memiliki
ukuran panjang sekitar 11,5 cm, lebar sekitar 6 cm dan ketebalan 3,5 cm dengan
berat sekitar 120-170 gram atau kurang lebih 0,4% dari berat badan. Ginjal
memiliki bentuk seperti kacang dengan lekukan yang menghadap ke dalam. Di tiap
ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang menghubungkan arteri
renal, vena
renal, dan ureter.
C. Vaskularisasi
Pada pelvis ginjal metanefrik menerima suplay darah dari
cabang pelvis aorta. Seiring ginjal bergerak ke atas ke posisi terakhir di
abdomen posterior, arteri ini mengalami regresi dan ginjal diperdarahi oleh
arteri renalis, yang berasal dari aorta pada level yang lebih tinggi. Sering
terjadi arteri awal tetap persisten sebagai arteri renalis tambahan. Dapat
terjadi juga satu atau kedua ginjal tetap berada di pelvis. Jika kedua ginjal
tetap berada di pelvis, keduanya dapat saling berdekatan dan berfusi pada
bagian bawah, membentuk ginjal tapal kuda yang tidak dapat bergerak naik karena
adanya arteri mesentrika inferior di atasnya. Jika tonjolan ureter membelah
dapat terbentuk dua ureter atau dua pelvis ginjal yang bermuara pada satu
ureter.
D. Bagian-bagian
Ginjal
Bagian
paling luar dari ginjal disebut korteks,
bagian lebih dalam lagi disebut medulla.
Bagian paling dalam disebut pelvis.
Pada bagian medulla
ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan
saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh jaringan fibros tipis dan mengkilap
yang disebut kapsula
fibrosa ginjal dan diluar kapsul ini terdapat jaringan lemak perirenal. Di
sebelah atas ginjal terdapat kelenjar adrenal. Ginjal dan kelenjar adrenal
dibungkus oleh fasia gerota. Unit fungsional dasar
dari ginjal adalah nefron
yang dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia
dewasa. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit)
dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan
molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan
dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus
dan kotranspor. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urine. Sebuah
nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula
(atau badan Malphigi)
yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus). Setiap korpuskula
mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus
yang berada dalam kapsula Bowman.
Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding
kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan.
Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari
glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong
plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah
yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.
Di antara darah dalam glomerulus dan ruangan
berisi cairan dalam kapsula Bowman terdapat tiga lapisan:
2. lapisan
kaya protein sebagai membran dasar
3. selapis
sel epitel melapisi dinding kapsula Bowman (podosit)
Dengan
bantuan tekanan, cairan dalan darah didorong keluar dari glomerulus, melewati
ketiga lapisan tersebut dan masuk ke dalam ruangan dalam kapsula Bowman dalam
bentuk filtrat glomerular. Filtrat plasma darah tidak mengandung sel darah atau
pun molekul protein yang besar. Protein dalam bentuk molekul kecil dapat
ditemukan dalam filtrat ini. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali
setiap hari dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc filtrat
glomerular per menitnya. Laju penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes
diagnosa fungsi ginjal.
1.
FILTRASI GLOMERULUS
Filtrasi adalah
proses pasif yang terjadi melalui dinding semipermeabel glomerulus dan kapsul
glomerulus. Semua zat dengan massa molekul kurang dari 68 kilodalton (kDa)
terdorong keluar dari kapiler glomerulus untuk masuk ke kapsul Bowman. Jadi,
air dan molekul kecil masuk ke nefron, sedangkan sel darah, protein plasma, dan
molekul besar lainnya bertahan di darah. Isi kapsul Bowman disebut sebagai
”filtrat glomerulus” dan kecepatan pembentukan cairan ini disebut sebagai “laju
filtrasi glomerulus” (glomerular filtration rate, GFR). Ginjal membentuk
sekitar 180 liter cairan encer setiap hari (GFR sekitar 125ml/mnt). Sebagian
besar cairan ini secara selektif direabsorpsi sehingga volume akhir urine yang
dibentuk adalah sekitar 1 sampai 1,5 liter per hari.
2. TUBULUS
a. Tubulus Kontortus Proksimal
Tubulus
kontortus proksimal berjalan berkelok-kelok dan berakhir sebagai saluran yang
lurus di medula ginjal (pars desendens Ansa Henle). Dindingnya disusun oleh
selapis sel kuboid dengan batas-batas yang sukar dilihat. Inti sel bulat,
bundar, biru dan biasanya
terletak agak berjauhan satu sama
lain. Sitoplasmanya bewarna asidofili (kemerahan).
Permukaan
sel yang menghadap ke lumen mempunyai paras sikat (brush border). Tubulus ini
terletak di korteks ginjal. Fungsi tubulus kontortus proksimal adalah
mengurangi isi filtrat glomerulus 80-85
persen dengan cara reabsorpsi via
transport dan pompa natrium. Glukosa, asam amino dan protein seperti
bikarbonat, akan diresorpsi
Jaringan
ginjal. Warna biru menunjukkan satu tubulus
a. Tubulus kontortus distal
Tubulus
kontortus distal berjalan berkelok-kelok. Dindingnya disusun oleh selapis sel
kuboid dengan batas antar sel yang lebih jelas dibandingkan tubulus kontortus
proksimal. Inti sel bundar dan bewarna biru. Jarak antar inti sel berdekatan.
Sitoplasma sel berwarna basofil (kebiruan) dan permukaan sel yang mengahadap
lumen tidak mempunyai paras sikat. Bagian ini terletak di korteks ginjal. Fungsi
bagian ini juga berperan dalam pemekatan urin.
1. Ansa Henle
Ansa henle
terbagi atas 3 bagian yaitu bagian tebal turun (pars asendens), bagian tipis
(segmen tipis) dan bagian tebal naik (pars asendens). Segmen tebal turun
mempunyai gambaran mirip dengan tubulus kontortus proksimal, sedangkan segmen
tebal naik mempunyai gambaran mirip tubulus kontortus distal. Segmen tipis ansa
henle mempunyai tampilan mirip pembuluh kapiler darah, tetapi epitelnya
sekalipun hanya terdiri atas selapis sel gepeng, sedikit lebih tebal sehingga
sitoplasmanya lebih jelas terlihat. Selain itu lumennya tampak kosong. Ansa
henle terletak di medula ginjal. Fungsi ansa henle adalah untuk memekatkan atau
mengencerkan urin.
2. Nefron
Setiap
ginjal memiliki sekitar sejuta nefron, yang masing-masing panjangnya sekitar 3
cm. nefron adalah tubulus yang tertutup di satu ujung dan terbuka ke duktus
koligentes (collecting duct) di ujung yang lain. Nefron memiliki enam region
tersendiri, masing-masing beradaptasi untuk melakukan fungsi spesifik. Terdapat
dua jenis nefron. Sebagian besar nefron (90%) adalah nefron korteks; nefron ini
memiliki ansa Henle (loops of Henle) yang
pendek dan terutama berperan dalam pengendalian volume plasma pada kondisi
normal. Nefron jukstaglomerulus, yang memiliki ansa (lengkung) Henle yang lebih
panjang, dapat meningkatkan retensi air apabila persediaan air kurang.
Korpustel ginjal terdiri atas kapsul Bowman, suatu tabung buntu, dan
glomerulus, suatu susunan kapiler membentuk kumparan yang dikelilingi oleh
invaginasi kapsul Bowman. Glomerulus membentuk kapiler dengan luas permukaan
yang besar tempat lewatnya berbagai substansi menembus sel epitel gepeng khusus
untuk masuk ke kapsul nefron. Terdapat susunan kapiler ganda yang arterior aferen
memasok kapiler glomerulus dan arterior eferen berjalan dari glomerulus
kejaringan kapiler kedua yang memperdarah bagian nefronsisanya.Vasokonstriksi
diferensial arterior aferen dan eferen mempertahankan tekanan darah di dalam
glomerulus agar konstan sehingga laju filtrasi konstan. Produksi urine
bergantung pada tiga tahap: filtrasi sederhana, reabsopsi selektif, dan
sekresi.
A.
HORMON
PADA GINJAL
·
Hormon yang bekerja pada ginjal
o
Hormon
antidiuretik ( ADH atau vasopressin )
Merupakan
peptida yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis posterior, hormon ini
menngkatkan reabsorbsi air pada duktus kolektifus.
o
Aldosteron
Merupakan
hormon steroid yang diproduksi oleh korteks adrenal, hormon ini meningkatkan
reabsorbsi natrium pada duktus kolektivus.
o
Peptida
Natriuretik ( NP )
Diproduksi
oleh sel jantung dan meningatkan ekskresi natrium pada duktus kolektivus.
o
Hormon
paratiroid
Merupakan
protein yang diproduksi oleh kelenjar paratiroid, hormon ini meningkatkan
ekskresi fosfat, reabsorbsi kalsium dan produksi vitamin D pada ginjal.
·
Hormon
yang dihasilkan oleh ginjal
o
Renin
Merupakan
protein yang dihasilkan oleh apparatus jukstaglomerular, hormon ini menyebabkan
pembentukan angiotensin II. Angiotensin II berfungsi langsung pada tubulus
proximal dan bekerja melalui aldosteron ada tubulus distal. Hormon ini juga
merupakan vasokonstriktor kuat.
o
Vitamin
D
Merupakan
hormon steroid yang dimetabolisme di ginjal, berperan meningkatkan absorbsi
kalsium dan fosfat dari usus.
o
Eritropoeitein
Merupakan
protein yang diproduksi di ginjal, hormon ini meningkatkan pembentukan sel
darah merah di sumsum tulang.
o
Prostaglandin
Diproduksi
di ginjal, memiliki berbagai efek terutama pada tonus pembuluh darah ginjal.
Tahap Pembentukan Urine:
Ø Proses Filtrasi
(ultrafiltrasi)
Filtrasi adalah proses pasif yang terjadi melalui dinding
semipermeabel glomerulus dan kapsul glomerulus. Semua zat dengan massa molekul
kurang dari 68 kilodalton (kDa) terdorong keluar dari kapiler glomerulus untuk
masuk ke kapsul Bowman. Jadi, air dan molekul kecil masuk ke nefron, sedangkan
sel darah, protein plasma, dan molekul besar lainnya bertahan di darah. Isi
kapsul Bowman disebut sebagai “filtrat glomerulus” dan kecepatan pembentukan
cairan ini disebut sebagai “laju filtrasi glomerulus” (glomerular filtration
rate, GFR). Ginjal membentuk sekitar 180 liter cairan encer setiap hari (GFR
sekitar 125 ml/mnt). Sebagian besar cairan ini secara selektif direabsorpsi
sehingga volume akhir urine yang dibentuk adalah sekitar 1 sampai 1,5 liter per
hari.
Ø Proses Absorpsi
Filtrat glomerulus direabsorpsi dari bagian lain nefron ke
kapiler di sekitarnya. Tubulus kontortus proksimalis merupakan bagian yng
paling lebar dan panjang dari nefron keseluruhan (sekitar 1,4 cm panjangnya).
Sel yang melapisi bagian dalam saluran ini mengandung sejumlah besar
mitokondria untuk menghasilkan energi untuk manjalankan transportasi aktif
karena sebagian besar reabsorpsi filtrat glomerulus berlangsung disini.
Sebagian zat, misalnya glukosa dan asam amino, direabsorpsi secara total dan
dalam keadaan normal tidak terdapat di urine. Reabsorpsi zat sisa umumnya
incomplete sehingga, sebagai contoh, sejumlah besar urea diekskresikan.
Direabsorpsi zat lain berada dibawah pengendalian beberapa hormone. Hormone
antidiuretik (antidiuretic hormone, ADH) mengembalikan insersi protein ke dalam
dinding tubulus kontortus proksimalis dan duktus koligentes sehingga air dapat
meninggalkan filtrate yang menyebabkan jumlah urine berkurang. Pembentukan
urine yang pekat dipermudah oleh susunan fisik ansa Henle dan kapiler
disekitarnya, yang membentuk dan mempertahankan kondisi untuk reabsopsi air
oleh osmosis. Kalsitonin mengatur reabsopsi kalsium dan fosfat aldosteron
mempengaruhi reabsorpsi natrium.
Ø Proses Sekresi
Tubulus ginjal dapat mensekresi atau
menambah zat-zat ke dalam cairan. Filtrasi selama metabolisme sel-sel membentuk
asam dalam jumlah besar. Namun, pH darah dan cairan tubuh dapat dipertahankan
sekitar 7,4 (alkalis). Sel tubuh membentuk amoniak yang bersenyawa dengan asam
kemudian disekresi sebagai amonium supaya pH darah dan cairan tubuh tetap
alkalis
KOMPOSISI URINE : BAHAN-BAHAN YANG
DIEKSKRESIKAN DALAM URINE
Komposisi urine normal. Urine terutama terdiri atas air, urea dan natrium
klorida. Pada seseorang yang menggunakan diet yang rata-rata berisi 80 – 100
gram protein dalam 24 jam, jumlah persen air dan benda padat dalam urine adalah
seperti berikut
Air | 96% |
Benda Padat | 4 %(terdiri atas urea 2% dan produk metabolic lain 2%) |
Ureum adalah hasil akhir metabolism protein. Berasal dari
asam amino yang telah dipindah ammonianya di dalam hati dan mencapai ginjal,
dan diekskresikan rata-rata 30 gram sehari. Kadar ureum darah yang normal
adalah 30 mg setiap seratus ccm darah, tetapi hal ini tergantung dari jumlah
normal protein yang dimakan dan fungsi hati dalam pembentukan ureum.
Asam urat. Pada normal asam urat di dalam darah adalah 2 – 3
mg setiap 100 cm, sedagkan 1,5 – 2 mg setiap hari diekskresikan ke dalam urine.
Keratin adalah hasil buangan keratin dalam otot. Produk
metabolism lain mencakup benda-benda purin, oksalat, fosfat, sulfat, dan
uratik.
Elektrolit atau garam, seperti natrium dan kalium klorida,
diekskresikan untuk mengimbangi jumlah yang masuk melalui mulut.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Fungsi ginjal memegang
peranan yang sangat penting. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut
dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih). Vesika urinaria (kandung
kemih) dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet.
DAFTAR
PUSTAKA
- Buduanto,A.2005.Guidance to AnatomyII.Surakarta:keluarga Besar Asisten Anatomi FKUNS
- http://www.pediatricnursing.net/ce/2008/article04128135
- pdfPura,L,et al(2011) diakses pada tanggal 18 April 2011 pukul 20.48
- Ganong,W,F(1998). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran ed 17. Jakarta:EGC
1 komentar:
Sia Titanium Games - Titanium Artists
The Sia S is a video game development titanium white wheels studio that raw titanium has been developing video game music and video games since 1993. It has samsung watch 3 titanium been developing game music 바카라 사이트 주소 for titanium fat bike
Posting Komentar