MAKALAH KELENJAR ENDOKRIN
Oleh
Bagas
Prasodjo (A 102 .08.008)
Danar
Rustam A. U. (A 102.08.012)
Dian
Faisal A. (A 102.08.019)
Hendi
Kurniawan (A 102.08.029)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
S.W.T karena atas rahmat dan hidayah serta izin-Nya kami dapat menyelesaikan
penulisan makalah mengenai “SISTEM ENDOKRIN ”.
Penyusunan
makalah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya kerjasama dalam
kelompok kami serta bimbingan dari dosen
Fisiologi Manusia.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini
masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak dalam perbaikan makalah ini. Walaupun demikian, kami
berharap penulisan makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan para pembaca
umumnya, sehingga dapat melengkapi khasanah ilmu pengetahuan yang senantiasa
berkembang dengan cepat.
Surakarta, 22 November 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem endokrin merupakan salah satu materi pembelajaran biologi yang
sangat penting dalam kehidupan makhluk hidup. Hormon-hormon ini mengendalikan
atau memacu pertumbuhan, reproduksi, metabolisme dan tingkah laku makhluk
hidup.hormon di angkut oleh darah.
Hormon dalam tubuh ada yang bekerja sepanjang hidup dan ada yang bekerja
pada waktu tertentu. Hormon yang mengatur metabolisme aktif selama manusia itu
hidup. Namun, hormon pertumbuhan hilang setelah manusia berumur 20-25 tahun.
Melalui darah, homon-hormon itu kemudian secara umum mempengaruhi
jaringan-jaringan, berbagai organ maupun sistem organ lain.beberapa hormon juga
hanya memiliki pengaruh lokal ditempat yang menghasilkannya. Dalam hubungan
dengan susunan saraf, hormon sampai batas tertentu berfungsi menjaga
keseimbangan regulasi dan bekerjanya berbagai bagian dalam tubuh. Hormon-hormon
saling mempengaruhi daya kerja masing-masing. Sebagian hormon mempengaruhi
secara langsung, sebagian lagi melalui mekanisme pembalikan hipotalamus dan
hipofisis.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :
1.
Memberikan pengetahuan
mengenai sistem endokrin.
2.
Mengetahui berbagai penyakit
yang diakibatkan oleh kekurangan dan kelebihan hormon.
3.
Mengetahui kerja hormon dalam
tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hormon dan
Sistem Endokrin
Hormon berasal dari bahasa yunani yaitu hormaein yang berarti menggiatkan atau
memacu. Hormon adalah getah yang di hasilkan oleh suatu kelenjar dan langsung
di edarkan oleh darah. Kelenjar tersebut tidak mempunyai saluran khusus,
sehingga sering di sebut sebagai kelenjar
buntu atau kelenjar endokrin.
Sistem
endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh
melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak
sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel
dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut
menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain
dalam saluran gastrointestinal.
2.2 Fungsi
Sistem Endokrin
Beberapa
fungsi sistem endokrin, yaitu :
1.
Mengontrol
aktivitas kelenjar tubuh
2.
Merangsang
aktivitas kelenjar tubuh
3.
Merangsang
pertumbuhan jaringan
4.
Mengatur
metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorbsi glukosa pada usus halus
5.
Mempengaruhi
metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat
6.
Memacu
pertumbuhan reproduksi dan tingkah laku.
2.3 Aktivitas Kelenjar Buntu atau Kelenjar Endokrin
Berdasarkan
aktivitasnya kelenjar buntu di bedakan menjadi beberapa macam, yaitu
sebagai berikut:
a. Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, misalnya
hormon yang memegang peranan dalam metabolisme.
b.
Kelenjar yang bekerja mulai masa tertentu, misalnya hormon kelamin.
c.
Kelenjar yang bekerja sampai masa tertentu saja, misalnya hormon pertumbuhan
dan hormon timus.
2.4 Macam – macam kelenjar endokrin
2.4.1
Hipotalamus
Hipotalamus
terletak di otak depan dan berfungsi penting dalam pengaturan homeostatis.
Hipotalamus menyekresikan hormon-hormon yang mengatur aktivitas dari kelenjar
hipofisis(pituitari). Hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus merupakan
sekresi dari sel-sel neurosekretori.
Hormon dan Fungsi
hormon dari hipotalamus
No
|
Hormon yang Dihasilkan
|
Fungsi
|
1.
|
Hormon penggiat kortikotropin atau
Corticotrophic Releasing Factor ( CRF )
|
Merangsang lobus anterior hipofisis
agar mensekresi Ardrenocorticotrophic
Hormone ( ACTH )
|
2.
|
Hormon penggiat hormon tumbuh atau
Growth Hormone Factor ( GRF )
|
Merangsang pengeluaran hormon tumbuh
Somatotrophic Hormone ( STH )
|
3
|
Hormon penggiat tirotrofik
Thyrotrophic Releasing Faktor ( TRT )
|
Merangsang lobus anterior hipofisis
mensekresi thyroiding stimulating hormone (TSH)
|
4
|
Hormon penggiat hormon FSH atau
follice stimulating hormon releasing factor (FRF)
|
Merangsang lobus anterior mensekresi
FSH (follice stimulating hormone)
|
5
|
Hormon penggiat hormon LH atau LRF (Luteinizing
Hormon Releasing Factor)
|
Merangsang lobus anterior mensekresi
LH (Luteinizing Hormone)
|
2.4.2 Kelenjar
pituiri atau hipofisis
Terletak di dasar otak besar. Meskipun ukuran kelenjar ini sangat kecil
namun memegang peranan yang sangat penting dalam koordinasi kimia tubuh.
Kelenjar ini sering disebut “ master of glands ” atau “ Kelenjar raja ” karena
sekresinya digunakan untuk mengontrol kegiatan kelenjar endokrin lainnya.
Artinya, Kelenjar endokrin lain baru mensekresi hormon setelah mendapatkan
kiriman hormon dari kelenjar hipofisis.
Kelenjar hipofisis terdiri dari tiga lobus yaitu :
a. Lobus anterior ( depan )
Hipofisis bagian anterior disebut adenohipofisis. Hormon
dan fungsinya yang dihasilkan hipofisis anterior :
Hormon yang dihasilkan
|
Fungsi
|
Hipofisis anterior:
Somatotrophic Hormone (STH) atau hormon pertumbuhan
|
Mengendalikan pertumbuhan tubuh.
kelebihan hormon ini mengakibatkan pertumbuhan raksasa dan kekurangan dapat mengakibatkan kekerdilan. |
Thyrotrophic Hormone (TH) atau hormon perangsang tiroid
|
Mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid untuk
menghasilkan hormon tiroksin.
|
Adrenocorticotrophic Hormone (ACTH)
|
Mengendalikan kegiatan kelenjar adrenal dalam
menghasilkan hormon glukokortikoid.
|
Follicle Stimulating Hormone (FSH) berarti hormon
perangsang pembentuk folikel
|
Wanita : mengatur perkembangan ovarium, berpengaruh
terhadap pemasakan folikel (calon pembentuk gamet)
Pria : mengatur perkembangan testis dan spermatogenesis
|
Luteinizing Hormone (LH)
|
Wanita : mempengaruhi terjadinya ovulasi dan membentuk
korpus luteum (badan kuning, pada pembentukan ovum) dari folikel pada ovarium
Pria : mengatur sekresi dari hormon testosteron dan
aldosteron pada testis
|
Hormon Prolaktin (PRL)
|
Mempengaruhi pertumbuhan kelenjar air susu dan
memelihara korpus luteum, dan mengatur produksi hormon progesteron yang
dikeluarkan korpus luteum
|
Hipofisis bagian tengah:
Melanocyte Stimulating Hormone (MSH)
|
Mensintesis melanin (pigmen warna)
|
Hipofisis Posterior :
Antidiuretic Hormone (ADH)
|
Mencegah pengeluaran urine terlalu banyak, menimbulkan
kontraksi otot usus, kandung kemih, kantong empedu, menyempitkan pembuluh
darah.
|
Oksitosin
|
Mempengaruhi pengeluaran air susu, kontraksi uterus pada
saat melahirkan, membantu transpor sperma, memperngaruhi pengeluaran
hipofisis anterior.
|
b. Intermediet ( Tengah )
medula. Hipofisis bagian tengah hanya aktif di masa bayi
dan menghasilkan hormon melanocyte stimulating hormone (MSH) yang berfungsi
untuk mensintesis melanin. Melanin adalah pigmen kulit yang memberi warna hitam
pada kulit. Jadi, jika hormon ini tidak diproduksi, kulit akan kekurangan
pigmen.
c. Posterior ( belakang )
Hipofisis bagian posterior disebut neurohipofisis. Lobus
posterior dari kelenjar hipofisis mengahsilkan dua jenis hormon, yaitu hormon
antidiuretik (ADH) dan hormon oksitosin.
Produksi hormon secara berlebihan di sebut hiperfungsi
atau hipersekresi. Pada masa pertumbuhan (remaja)akan mengakibatkan pertumbuhan
yang luar biasa (gigantisme). Bila kelainan
ini terjadi setelah masa pertumbuhan akan mengakibatkan akromegali yaitu
pertumbuhan hanya terjadi pada ujung-ujung tulang pipa misalnya ujung tulang
jari dan dagu.
Produksi hormon yang kurang dari
normal disebut hipofungsi, mengakibatkan pertumbuhan terhambat atau terjadi
manusia kerdil.
2.4.3
Kelenjar Pineal (Epifise)
Terletak pada otak tengah. Kelenjar ini menghasilkan hormon melatonin.
Kelenjar pineal di duga membantu mengatur proses fisiologi siang dan malam
sehingga mempengaruhi pola tidur, selera makan dan suhu tubuh. Kelenjar ini
memiliki ukuran sebesar kacang ercis.
2.4.4
Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid terletak di leher sebelah kanan kiri trakea. Kelenjar ini
menghasilkan hormon tiroksin, triodotironin, serta kalsitonin. Fungsi hormon
ini cukup luas. Kelenjar gondok banyak mengandung pembuluh darah.
Bila kelebihan hormon ini pada orang dewasa dapat mengakibatkan penyakit
gondok eksoftalmu. Tanda-tanda penyakit ini adalah mata menonjol,mudag
gugup,denyut nadi bertambah,mata lebar,nadi dan nafas cepat serta tidak
teratur,dan insomnia.Selain nafsu makan meningkat tetapi di iringi menurunnya
berat badan karena meningkatnya metabolisme dan gangguan pencernaan.
Kekurangan hormon tiroksin pada masa kanak-kanak dapat menyebabkan
kretinisme, yaitu terjadinya pertumbuhan kerdil dan kemunduran mental. Kekurangan hormon tiroksin pada orang dewasa mengakibatkan mixudema,dengan
gejala proses metabolisme menurun,berat tubuh bertambah,gerakan lamban,berpikir
dan berbicara lambat,kulit tebal,dan rambut rontok.Tiroksin mengandung banyak
iyodin. Kekurangan iyodin dalam waktu lama dapat mengakibatkan
pembengkakankelenjar tiroid. Pembengkakan ini terjadi karena kelenjar harus
berkerja keras agar produksi tiroksin terjamin akibatnya kelenjar kondok
mengembang dan munculah menyakit gondok ( Goiter ). Penyakit ini ditandai
dengan adanya pembengkakan di daerah leher penderita.
2.4.5
Kelenjar Anak gondok ( Paratiroid )
Di setiap sisi kelenjar tiroid terdapat sepasang kelenjar kecil, yaitu
kelenjar anak gondok atau parotid. Kelenjar ini menghasilkan hormon paratiroid,
yang berfungsi untuk mengatur pertukaran zat kapur dan posfor dalam darah.
Kekurangan hormon ini mengakibatkan tetanus dengan gejala kejang pada
tangan dan kaki, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan. Apabila kelenjar ini
berkerja terlalu berlebihan mengakibatkan kalsium dan fosfor dalam tulang di
keluarkan dan dimasukan kembali kedalam serum darah. Akibatnya tulang penderita
mudah sekali patah dan di dalam urine banyak mengandung kapur dan fosfor,
sehingga dapat menimbulkan batu ginjal dan kegagalan ginjal.
2.4.6
Kelenjar anak Ginjal ( Adrenal )
Terletak di kutub sebelah atas setiap ginjal. Kelenjar ini terdiri atas 2
bagian, yaitu sebelah luar berwarna kekuningan yang di sebut korteks dan
sebelah dalam di sebut
Hormon – hormon pada kelenjar adrenal
Nama Kelenjar
|
Hormon
|
Fungsi Hormon
|
Adrenal ( medula )
|
Adrenalin ( Epinefrin )
|
Mempercepat kerja
jantung, menaikan tekanan darah, mempercepat perubahan glikogen
menjadi glukosa pada hati, menaikan gula darah, dan mengubah glikogen menjadi
asam laktat pada otot.
|
Noradrenalin (Norepinefrin)
|
Menurunkan tekanan darah dan denyut jantung. Biasanya
adrenalin dan noradrenalin berkerja antagonis.
|
|
Adrenal ( Korteks )
|
Glukokortikoid
(Kortisol,kortikosteron)
|
Menurunkan metabolisme hidrat arang dan lemak,
meningkatkan metabolisme protein dan lemak serta mengurangi kekebalan.
|
Mineral Kortikoid (Aldosteron)
|
Regulasi Na+ dan K +,
meningkatkan metabolisme hidrat arang, menahan Na+ dan Cl-
dalam tubuh dan regulasi air.
|
Beberapa kelainan yang dapat terjadi pada kelenjar adrenal adalah sindrom
cushing dan penyakit addison. Sindrom cushing merupakan penyakit yang di
akibatkan karena kelebihan glukokortikoid. Gejala – gejala dari kelainan ini
antara lain, otot – otot mengecil, osteoforosis, luka sulit sembuh dan gangguan
mental. Sedangkan penyakit addison adalah suatu penyakit akibat kekurangan
sekresi hormon glukokortikoid . Menyakit ini memiliki gejala, yaitu tekanan
darah rendah dan nafsu makan hilang. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian
pada penderita.
2.4.7 Pankreas
Pada pankreas terdapat kelompok sel yang di kenal sebagai Pulau langerhans.
Pulau ini berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin
dan glukagon. Hormon insulin ini di hasilkan dari sel Beta yang mempunyai
fungsi untuk mengubah gula darah menjadi glikogen pada hati dan otot lurik.
Kekurangan hormon ini akan mengakibatkan gula darah tidak dapat di ubah
menjadi glikogen. Sehingga mengakibatkan timbulnya penyakit diabetes melitus.
Sedangkan hormon glukagon di hasilkan dari sel alfa yang berfungsi menaikan
gula darah dengan mengubah glikogen menjadi glukosa.
2.4.8
Kelenjar Kelamin
a. Ovarium
Ovarium berbentuk seperti buah kenari yang terletak di kanan kiri uterus.
Selain menghasilkan ovum, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada 2 macam hormon
yang di hasilkan yaitu estrogen dan progesteron.
i. Estrogen dihasilkan oleh
folikel graaf. Pembentukan estrogen di rangsang oleh FSH. Fungsi hormon ini
adalah merangsang pertumbuhan ciri – ciri kelamin sekunder pada wanita dan
perilaku seksual.
ii. Progesteron, dihasilkan oleh
korpus luteum. . Pembentukan progesteron di rangsang oleh LH. Berfungsi
mengatur pertumbuhan ari – ari ( placenta ), menghambat produksi FSH oleh
hipofisis, bersama laktogen berfungsi memperlancar produksi air susu, mengatur
pertumbuhan endometrium dan pembuluh darah dari diding rahim.
b. Testis
Testis adalah organ reproduksi laki – laki, Testis terletak pada skrotum.
berfungsi sebagai penghasil spermatozoa dan hormon testosteron. Testosteron ini
di rangsang oleh LH. Sekresi hormon testosteron bertambah pada massa pubertas.
Hormon ini berpengaruh terhadap perkembangan ciri – ciri kelamin sekunder pada
pria dan perilaku seksual.
2.4.9
Kelenjar Timus
Kelenjar timus hanya dijumpai pada anak-anak usia di bawah 18 tahun.
Kelenjar timus terletak di dekat tulang dada dan berwarna kemerah-merahan.
Kelenjar timus terdiri atas dua lobus.
Pada bayi yang baru lahir, kelenjar ini sangat kecil dan beratnya kira-kira
10 gram atau lebih sedikit. Ukurannya bertambah pada masa remaja mencapai 30-40
gram, kemudian berkerut lagi. Kelenjar timus menghasilkan hormon timosin yang
berfungsi merangsang perkembangan dari limfosit T. Limfosit T berperan dalam
kekebalan tubuh.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hormon adalah zat kimia yang di hasilkan
oleh kelenjar endokrin. Dalam tubh manusia terdapat 9 kelenjar endokrin yang
utama yaitu, hipotalamus, hipofisis, pineal, tiroid, paratiroid, adrenal,
pankreas, kelenjar kelamin dan kelenjar timus. Hormon sangat penting bagi tubuh
makhluk hidup karena hormon – hormon inilah yang memacu pertumbuhan reproduksi,
metabolisme dan tingkah laku makhluk hidup.
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa dalam
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pembelajaran kami
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/28285604/Anatomi-Dan-Fisiologi-Sistem-Endokrin
0 komentar:
Posting Komentar